Sabtu, 16 Juni 2012

Belajar Majas Bareng NYUNYU #5


Jangan ngaku cinta Indonesia kalo bahasa sendiri aja masih nggak ngerti. NYUNYU ajak kamu-kamu makin cinta lagi sama Indonesia dengan belajar majas. Semakin kamu tau bahasa sendiri, semakin cinta kamu sama ibu pertiwi. *iket kepala pake dasi pramuka cewek*
Buat yang belum tau, majas itu adalah penggunaan atau pemanfaat kekayaan bahasa agar mendapatkan ciri khas tertentu untuk mendapatkan efek tertentu. Siap-siap yaa, alat tulisnya disiapin di atas meja…

1.     
Majas Sinisme
Majas ini adalah pengungkapan maksud sindiran. Misalnya Anyep ngomong: “Ya ampun Burhan, kamu wangi banget, deh…”
 
Ilustrasi di atas menunjukkan Anyep lagi menyindir Burhan yang keteknya bau, kayak yang nggak mandi seminggu.

Contoh lainnya dalam kalimat: “Aku nggak tahan lagi jadian sama kamu. Capek pacaran sama orang yang selalu bener.”
Selalu bener di atas bukan berarti kamu memang orang yang selalu benar, tapi artinya kamu orang yang maunya selalu benar, alias nggak mau ngalah.

2.     
Majas  Oksimoron
Majas yang di dalamnya ada pertantangan antara bagian kalimat satu dan lainnya.
 
Ilustrasi di atas menyebutkan dua hal yang bertentangan dalam satu kalimat, tertawa dan menangis.

Contoh lain dalam kalimat: “Aku cinta untuk membenci.”
Cinta dan benci adalah dua hal yang bertentangan, jika disatukan dalam kalimat akan menjadi oksimoron.

3.     
Majas Alusio
Majas ini menggunakan perumpamaan yang diketahui banyak orang.
 
Ilustrasi: Burhan bilang ke Anyep, “Sejak ketemu kamu rasanya hati aku seperti dijarah pada tragedi Mei 1998.”
Di ilustrasi tadi, Burhan mengungkapkan kejadian Mei 1998 di mana waktu itu terjadi penjarahan besar-besaran, dan sebagaian besar orang tau itu.
Contoh lain dalam kalimat: “Pas liat dia jalan sama selingkuhannya, hati aku kayak gedung WTC pas 9 September.”

TEEEEEEEEET!
Yak, bel pulang sudah berbunyi. Kamu boleh kemas-kemas. Jangan lupa PR-nya dikerjain yaa. Besok diperiksa, kwukwukwukwuk…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar